Minggu, 18 Oktober 2009

PENGANTAR PENDIDIKAN

MANUSIA BERKUALITAS

Hal - hal yang jauh lebih utam,hakiki, dan mulia dari sekedar materi yang mampu membedakan mana manusia yang berkualitas mana yang tidak adalah nilai-nilai spiritual dan prinsip hidup yang akan membentuk pola berfikir, merasa dan berprilaku. Nilai-nilai spiritual menyiratkan pesan Allah, bahwa satu-satunya standart yang membedakan kualitas manusia adalah keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Hal ini tercermin lewat kebersihan akal, hati, dan kemuliaan perilaku. Bila keimanan dan ketakwaan dibarengi dengan ilmu agama(Ilmu Kauliyah) dan ilmu Kauniah (ilmu pengetahuan) maka keimanan dan ketakwaan ini semakin tinggi dan memiliki kekuatan membangun.Orang-orang yang kaya jiwa seperti ini akan selalu bersyukur dan tidak pernah mengingkari atau menyesali rizqy yang diberikan kepadanya.Mereka tidak akan merasa minder karena dirinya miskin tidak pula memuliakan seseorang karena kekayaan materinya.

Ukuran kualitas manusia sesungguhnya tergantung pada komposisi manusia yang terdiri dari : SIKAP (tindakan), MENTAL (pola pikir), EMOSI (perasaan), dan ROHANI (keyakinan).

Sikap atau tindakan yang meliputi perbuatan dan perkataan adalah hal pertama yang dipakai untuk mengukur kualitas manusia. Seringkali kita menilai seseorang berdasarkan perbuatan yang dilakukannya. Jika ia berbuat baik, kita menilai dia baik, jika ia berbuat jahat, kita menilai dia jahat.

Sikap manusia bukan hanya menentukan kualitas manusia, melainkan juga mempengaruhi nasib manusia itu sendiri, bahkan juga nasib orang lain yang ada di sekelilingnya. Misalnya, jika kita membunuh, bukan hanya nasib kita, melainkan nasib keluarga kita juga akan jelek. Nasib keluarga orang yang kita bunuh juga akan jadi jelek dan menderita akibat tindakan kita.

Mungkin kita tidak pernah membunuh dalam arti sebenarnya, tetapi kita sering kali tanpa sadar “MEMBUNUH” dengan tindakan atau perkataan kita setiap hari. Dengan merusak dan menghancurkan tatanan kehidupan yang telah berjalan dengan baik, kita telah merugikan diri sendiri dan orang lain.

Jadi, jika hari ini nasib hidup kita terasa jelek, cobalah untuk menginstropeksi diri sikap hidup kita selama ini. Mungkin kita banyak melakukan tindakan yang merugikan orang lain dengan sikap sombong, malas, ragu-ragu, keras kepala, egois, putus asa, mudah menyerah, tersinggung, suka mengkritik, kurang menghargai orang lain, dan sebagainya. Jika ingin mengubah nasib hidup, kita harus bisa mengubah semua sikap negatif kita selama ini.

Ingatlah, sikap adalah “sebab” dan nasib adalah “akibat”. Jika kita bersikap positif tentu menimbulkan akibat positif, sebaliknya jika kita bersikap negatif akibatnya negatif.

Manusia berkualitas adalah manusia yang selalu bersikap positif dalam perbuatan dan perkataan sehingga menghasilkan akibat yang positif bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Jika hari ini Anda tidak punya kedudukan atau jabatan terhormat, tidak punya kekayaan berlimpah, tidak berpendidikan tinggi, jangan merasa rendah diri atau kecil hati! Anda bisa menjadi manusia berkualitas jika BERSIKAP POSITIF SETIAP SAAT, dan nasib hidup Anda pasti akan menjadi lebih baik. Jika hari ini nasib hidup Anda begitu baik, pertahankan dengan menjaga sikap tetap positif.

Kualitas hidup seseorang tidak ditentukan oleh tingkat pendidikan, jabatan atau seberapa jumlah kekayaannya. Jika kita melakukan hal-hal negatif, kita akan dinilai rendah. Terlebih jika kita melanggar norma dan etika agama, kita tahu penilaian orang lain terhadap kita. Oleh karena itu, kita harus menjaga sikap agar selalu positif dalam tindakan dan perkataan.

Sikap manusia bukan sekedar menentukan kualitas manusia, melainkan juga mempengaruhi nasib hidup manusia. Khususnya, tindakan kita dalam waktu singkat bisa mengubah nasib hidup. Misalnya, bisa saja hari ini keluarga kita berbahagia dan kita memiliki karier yang baik di kantor, tetapi nasib baik itu dapat hancur seketika jika kita melakukan TINDAKAN YANG TIDAK TERPUJI, misalnya pembunuhan, pencurian, dan sebagainya. Tentu seketika itu juga seluruh segi kehidupan kita akan berantakan; sehingga keluarga berubah menjadi menderita, karier hancur, dan nasib menjadi buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar